Berita
Esports
Free Fire

Pekan pertama Free Fire World Series (FFWS) Global Finals 2025 Jakarta menjadi ajang pembuktian bagi tim-tim terbaik dunia, dengan atmosfer panas yang memenuhi setiap rondenya. Dari 18 tim yang bertarung dalam mode Battle Royale, tiga nama mencuri perhatian, yaitu RRQ Kazu dari Indonesia, Fluxo dari Brazil, dan tentu saja EVOS Divine yang tengah berjuang menemukan ritme terbaiknya.
Wakil tuan rumah, RRQ Kazu, tampil impresif sejak hari pertama. Di bawah komando Coach Adi Gustiawan, mereka menunjukkan permainan disiplin dan konsisten yang menjadi ciri khas. Dua kali Booyah di hari terakhir mempertegas status RRQ sebagai kekuatan baru di panggung dunia. Dengan total 173 poin, mereka mengakhiri pekan pertama di posisi kedua, hanya terpaut lima poin dari Fluxo yang berada di puncak. “Permulaan yang bagus di Week 1 ini, satu langkah buat RRQ Kazu ke babak Grand Finals. Tapi performa kami sejauh ini masih jauh dari sempurna, karena masih banyak hal yang bisa kita tingkatkan untuk tampil optimal di babak Grand Finals nanti,” ujar Coach Adi optimistis.
Sementara itu, Fluxo, sang juara bertahan asal Brazil, kembali membuktikan diri sebagai tim paling berbahaya di turnamen ini. Mereka membuka pertandingan dengan Booyah gemilang, meratakan enam tim sekaligus di game pertama. Meski sempat dikejar oleh tim-tim Vietnam dan Thailand, permainan agresif dan rapi membuat Fluxo menutup pekan di peringkat teratas dengan 178 poin. Keunggulan kecil atas RRQ Kazu memperlihatkan betapa sengitnya persaingan menuju Grand Finals nanti.
Di sisi lain, EVOS Divine justru belum menunjukkan performa terbaik. Juara Esports World Cup: Free Fire 2025 itu masih tampak kesulitan beradaptasi dengan META baru. Meski sempat tampil garang di awal pertandingan hari ketiga dengan menumbangkan tiga tim besar, momentum itu tak mampu mereka pertahankan hingga akhir. EVOS menutup pekan pertama di posisi ke-13 dengan total 95 poin—hasil yang membuat perjuangan mereka untuk lolos ke Grand Finals semakin berat. “Kami sadar performa kami masih menghadapi sejumlah kesulitan. Salah satunya faktornya soal META baru yang masih kami pelajari,” tegas Rasyah Rasyid, pemain muda andalan EVOS Divine.
Dengan hasil ini, RRQ Kazu menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang melangkah ke babak Swiss Stage mode Clash Squad, yang akan digelar pada 5–6 November 2025. Mereka akan membuka laga menghadapi All Gamers Global dari Thailand, dalam format kompetisi yang akan mempertemukan pemenang dengan pemenang hingga tersisa empat tim terbaik menuju Semi Finals dan Grand Finals pada 14 November mendatang.
Pertarungan belum berakhir. Pekan kedua mode Battle Royale FFWS Global Finals 2025 Jakarta akan kembali digelar pada 7–9 November 2025, dan mata seluruh penggemar esports Indonesia kini tertuju pada RRQ Kazu yang tengah berada di jalur emas menuju puncak dunia. Namun, jangan lupakan EVOS Divine — sejarah menunjukkan bahwa tim ini sering bangkit di saat paling sulit.
RRQ Kazu Tampil Gagah di Pekan Perdana FFWS Global Finals 2025 Jakarta

Pekan pertama Free Fire World Series (FFWS) Global Finals 2025 Jakarta menjadi ajang pembuktian bagi tim-tim terbaik dunia, dengan atmosfer panas yang memenuhi setiap rondenya. Dari 18 tim yang bertarung dalam mode Battle Royale, tiga nama mencuri perhatian, yaitu RRQ Kazu dari Indonesia, Fluxo dari Brazil, dan tentu saja EVOS Divine yang tengah berjuang menemukan ritme terbaiknya.
Wakil tuan rumah, RRQ Kazu, tampil impresif sejak hari pertama. Di bawah komando Coach Adi Gustiawan, mereka menunjukkan permainan disiplin dan konsisten yang menjadi ciri khas. Dua kali Booyah di hari terakhir mempertegas status RRQ sebagai kekuatan baru di panggung dunia. Dengan total 173 poin, mereka mengakhiri pekan pertama di posisi kedua, hanya terpaut lima poin dari Fluxo yang berada di puncak. “Permulaan yang bagus di Week 1 ini, satu langkah buat RRQ Kazu ke babak Grand Finals. Tapi performa kami sejauh ini masih jauh dari sempurna, karena masih banyak hal yang bisa kita tingkatkan untuk tampil optimal di babak Grand Finals nanti,” ujar Coach Adi optimistis.
Sementara itu, Fluxo, sang juara bertahan asal Brazil, kembali membuktikan diri sebagai tim paling berbahaya di turnamen ini. Mereka membuka pertandingan dengan Booyah gemilang, meratakan enam tim sekaligus di game pertama. Meski sempat dikejar oleh tim-tim Vietnam dan Thailand, permainan agresif dan rapi membuat Fluxo menutup pekan di peringkat teratas dengan 178 poin. Keunggulan kecil atas RRQ Kazu memperlihatkan betapa sengitnya persaingan menuju Grand Finals nanti.
Di sisi lain, EVOS Divine justru belum menunjukkan performa terbaik. Juara Esports World Cup: Free Fire 2025 itu masih tampak kesulitan beradaptasi dengan META baru. Meski sempat tampil garang di awal pertandingan hari ketiga dengan menumbangkan tiga tim besar, momentum itu tak mampu mereka pertahankan hingga akhir. EVOS menutup pekan pertama di posisi ke-13 dengan total 95 poin—hasil yang membuat perjuangan mereka untuk lolos ke Grand Finals semakin berat. “Kami sadar performa kami masih menghadapi sejumlah kesulitan. Salah satunya faktornya soal META baru yang masih kami pelajari,” tegas Rasyah Rasyid, pemain muda andalan EVOS Divine.
Dengan hasil ini, RRQ Kazu menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang melangkah ke babak Swiss Stage mode Clash Squad, yang akan digelar pada 5–6 November 2025. Mereka akan membuka laga menghadapi All Gamers Global dari Thailand, dalam format kompetisi yang akan mempertemukan pemenang dengan pemenang hingga tersisa empat tim terbaik menuju Semi Finals dan Grand Finals pada 14 November mendatang.
Pertarungan belum berakhir. Pekan kedua mode Battle Royale FFWS Global Finals 2025 Jakarta akan kembali digelar pada 7–9 November 2025, dan mata seluruh penggemar esports Indonesia kini tertuju pada RRQ Kazu yang tengah berada di jalur emas menuju puncak dunia. Namun, jangan lupakan EVOS Divine — sejarah menunjukkan bahwa tim ini sering bangkit di saat paling sulit.
Kategori
Berita
Posting Komentar