Berita
Esports
Liga Esports Nasional

SMK Raden Umar Said Kudus kembali mencatatkan prestasi dengan mempertahankan gelar juara nasional Honor of Kings di Liga Esports Nasional Pelajar (LEN P) 2025. Kemenangan diraih setelah tim ini mengalahkan SMA Kristen Immanuel Pontianak dengan skor 3–0 pada Grand Final yang digelar di Gandaria City, Jakarta. Prestasi back-to-back champion tersebut sekaligus menegaskan konsistensi sekolah dalam mencetak pelajar berbakat di ranah esports.
Keberhasilan tim tidak lepas dari proses pembinaan yang menekankan keseimbangan antara kemampuan teknis dan penguatan karakter. Kepala Kompetensi Keahlian Animasi 2D SMK Raden Umar Said Kudus, Awaludhi Budiargo, menegaskan bahwa pencapaian ini merupakan hasil dari pembentukan nilai-nilai penting dalam diri siswa. “Dari sudut pandang sekolah, kami melihat esports sebagai sarana bagi generasi muda untuk belajar determinasi, konsistensi, dan resiliensi. Sebagai SMK yang menjunjung tinggi keterampilan, kami selalu menekankan keseimbangan antara hard skill dan soft skill. Nilai-nilai ini akan menjadi pondasi penting bagi mereka, baik di dunia esports maupun dunia kerja profesional,” jelas Awaludhi.
Liga Esports Nasional Pelajar 2025 sendiri mengusung tema “Dari Sekolah untuk Indonesia”, sejalan dengan momentum peringatan 80 tahun Kemerdekaan RI. Kompetisi yang digagas Garudaku bersama PB ESI ini bukan hanya arena pertandingan, tetapi juga platform pembinaan usia dini untuk menanamkan sportivitas, kerja sama, dan nasionalisme. Dengan total hadiah pembinaan Rp200 juta dan beasiswa kuliah Rp5,4 miliar, LEN P memperkuat komitmen dalam membentuk generasi atlet esports berkarakter dan berintegritas.
Masuknya Honor of Kings sebagai salah satu cabang utama turut membuka ruang bagi pelajar Indonesia untuk berkembang dalam ekosistem esports global. Permainan yang menuntut strategi, refleks cepat, dan kolaborasi ini dinilai sejalan dengan nilai pembinaan yang diterapkan Garudaku. Ajang tersebut tidak hanya menjadi wadah kompetisi, tetapi juga medium bagi pelajar untuk menunjukkan kemampuan serta mengharumkan nama sekolah dan daerah di tingkat nasional.
Grand Final "LEN P" Honor of Kings 2025 Tetap Milik Sang Juara Bertahan!

SMK Raden Umar Said Kudus kembali mencatatkan prestasi dengan mempertahankan gelar juara nasional Honor of Kings di Liga Esports Nasional Pelajar (LEN P) 2025. Kemenangan diraih setelah tim ini mengalahkan SMA Kristen Immanuel Pontianak dengan skor 3–0 pada Grand Final yang digelar di Gandaria City, Jakarta. Prestasi back-to-back champion tersebut sekaligus menegaskan konsistensi sekolah dalam mencetak pelajar berbakat di ranah esports.
Keberhasilan tim tidak lepas dari proses pembinaan yang menekankan keseimbangan antara kemampuan teknis dan penguatan karakter. Kepala Kompetensi Keahlian Animasi 2D SMK Raden Umar Said Kudus, Awaludhi Budiargo, menegaskan bahwa pencapaian ini merupakan hasil dari pembentukan nilai-nilai penting dalam diri siswa. “Dari sudut pandang sekolah, kami melihat esports sebagai sarana bagi generasi muda untuk belajar determinasi, konsistensi, dan resiliensi. Sebagai SMK yang menjunjung tinggi keterampilan, kami selalu menekankan keseimbangan antara hard skill dan soft skill. Nilai-nilai ini akan menjadi pondasi penting bagi mereka, baik di dunia esports maupun dunia kerja profesional,” jelas Awaludhi.
Liga Esports Nasional Pelajar 2025 sendiri mengusung tema “Dari Sekolah untuk Indonesia”, sejalan dengan momentum peringatan 80 tahun Kemerdekaan RI. Kompetisi yang digagas Garudaku bersama PB ESI ini bukan hanya arena pertandingan, tetapi juga platform pembinaan usia dini untuk menanamkan sportivitas, kerja sama, dan nasionalisme. Dengan total hadiah pembinaan Rp200 juta dan beasiswa kuliah Rp5,4 miliar, LEN P memperkuat komitmen dalam membentuk generasi atlet esports berkarakter dan berintegritas.
Masuknya Honor of Kings sebagai salah satu cabang utama turut membuka ruang bagi pelajar Indonesia untuk berkembang dalam ekosistem esports global. Permainan yang menuntut strategi, refleks cepat, dan kolaborasi ini dinilai sejalan dengan nilai pembinaan yang diterapkan Garudaku. Ajang tersebut tidak hanya menjadi wadah kompetisi, tetapi juga medium bagi pelajar untuk menunjukkan kemampuan serta mengharumkan nama sekolah dan daerah di tingkat nasional.
Kategori
Berita
Posting Komentar